Minggu, 28 Maret 2010

1 komentar:

  1. SPEKTRUM AUTIS
    Autis merupakan suatu kondisi seorang anak sejak lahir ataupun pada saat masa belia, memiliki gangguan perkembangan yang kompleks, berupa gangguan dalam bidang interaksi sosial, komunikasi (bahasa dan bicara), perilaku serta emosi dan pola bermain, gangguan sensoris, dan perkembangan terlambat atau tidak normal. Gejala ini mulai tampak sebelum anak berusia 3 tahun. (Leo Kanner, 1943 ).

    Gangguan Metabolisme Pada Anak Autisme
    Perkembangan riset mengenai autisme saat ini ditujukan pada gangguan metabolisme. Karena ternyata banyak sekali gangguan pencernaan, alergi makanan, gangguan kekebalan tubuh, ketidak-mampuan membuang racun dari tubuhnya sehingga banyak dari mereka yang keracunan logam berat. Semua ganngguan ini saling berkaitan dan akhirnya mengganggu fungsi otak.

    Intervensi Biomedis
    Intervensi Biomedis mencakup pengaturan pola makan, menghindari makanan tertentu dan menambah makanan lain. Intervensi Biomedis harus segera dilakukan setelah hasil tes laboratorium dipenuhi. Semua gangguan metabolisme yang ada harus diperbaiki apakah dengan obat, vitamin, suplemen makanan maupun pengaturan diet. Yang paling berat adalah jika anak keracunan logam berat. Apabila logam berat itu tidak cepat dikeluarkan, ada kemungkinan sel – sel otak akan mengalami kerusakan permanent.
    Anak autis harus menjalankan diet yang disebut Diet GF-CF (Gluten-free-Casein-free), dll.. Selain diyakini dapat memperbaiki gangguan pencernaan, juga bisa mengurangi gejala atau tingkah laku autisme anak. Ada beberapa diet yang diperlukan :
    Diet bebas gluten dan kasein ; yaitu dengan menghindari produk makanan yang mengandung gluten (biskuit, mie, roti, makanan yang mengandung terigu), produk makanan-minuman yang mengandung susu sapi, cokelat, es krim (keju, mozzarella, butter, permen susu, dsb).
    Diet bebas gula yaitu; Hindari: gula pasir, sirup, soft drink, fruit juice kemasan, aspartam. Untuk pengganti gula, pakailah gula stevia dan xylitol secara bergantian, atau gula jagung (sorbitol). Gula palem (aren) nartural boleh ditambahkan sedikit untuk membuat kue sebatas aroma.
    Diet bebas jamur/fermentasi, dengan menghindari: kecap tauco, keju, kue yang dibuat dengan vermipan/baking soda, termasuk makanan yang lama disimpan, buah-buahan yang dikeringkan (kismis, kurma).
    Diet bebas zat adiktif, dengan menghindari semua pewarna, penambah rasa, pengawet, pengemulsi, penyedap rasa (MSG), kaldu kemasan, termasuk menghindari produk olahan (sosis, kormet, chicken nugget, dsb). Boleh memakai zat pewarna alami, seperti daun pandan/suji untuk warna hijau, kunyit untuk warna kuning, dan beet untuk warna merah.
    Diet bebas fenol dan salisilat. Fenol terkandung di dalam buah berwarna cerah seperti: anggur, apel, cherry, prunes, plum, almond, dsb. Salisilat terkandung di dalam jeruk dan tomat. Adapun pepaya, mangga, beet, wortel aman dikonsumsi.
    Penanganan Dini / Terapi
    Ketika anak terdiagnosa autis, selain tindakan Biomedis yang harus dilakukan adalah penagnan dini individu (Terapi). Dengan pelatihan (terapi) secara terstruktur, terprogram, kontinyu dan sejalan dengan tindakan Biomedis, dapat membantu mengatasi masalah autis lebih cepat, sehingga diharapkan mereka dapat sama seperti anak lainnya.
    Tindakan & Pendidikan yang dibutuhkan :
    1.Tindakan Dasar (Terapi Wicara, Perilaku, Okupasi, SI, Fisio, dll.)
    2.Sekolah Khusus
    3.Sekolah Integrasi
    4.Sekolah Umum & Inklusif
    Ketika anak anda, keluarga maupun tetangga mencurigakan dalam perkembangan baik perilaku sosial maupun bicara serta perkembangan lainnya segera anjurkan untuk berkonsultasi pada ahlinya (sebelum usia 3 thn), agar mendapatkan solusi yang tepat.

    Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Autis
    ”BINA ANAK BANGSA”
    (Sekolah Khusus, Umum dan Inklusif, Terapi)
    Jl. Pak Benceng No. 12.B Telp. (0561) 6587209
    PONTIANAK

    BalasHapus